Pengertian Manajemen Arsip Inaktif
Arsip inaktif adalah arsip yang tidak dipergunakan untuk kepentingan penyelesaian pekerjaan yang sedang berlangsung di unit kerja dan hanya digunakan untuk kepentingan referensi, pengambilan keputusan, bukti hukum dan alasan lainnya bagi pelaksanaan kegiatan instansi serta dirujuk maksimal 15 kali dalam satu tahun.
Manajemen arsip inaktif merupakan suatu aktivitas sekelompok orang yang dilandasi pengetahuan, keahlian dan tanggung jawab untuk melakukan pengelolaan arsip inaktif dengan sumber daya yang dimiliki sehingga mencapai tujuan yang telah ditentukan secara efektif dan efisien. Tiga langkah penting dalam mengelola arsip inaktif organisasi secara tepat bagi kepentingan manajemen dan pengguna yaitu: pengembangan jadwal retensi arsip, penentuan media penyimpanan dan penentuan fasilitas penyimpanan arsip inaktif.
Tujuan dan Ruang Lingkup Manajemen Arsip Inaktif
Tujuan utama manajemen arsip inaktif adalah mampu menyediakan arsip yang tepat kepada orang yang tepat pada waktu yang cepat dengan biaya seefisien mungkin. Tujuan pengelolaan arsip inaktif menekankan pentingnya penyediaan dan pengamanan informasi yang cepat, akurat guna pengambilan keputusan pimpinan instansi sekaligus me-minimalisasi biaya operasional yang dikeluarkan. Untuk mencapai tujuan perlu diupayakan target kegiatan minimal sebagai berikut: terselenggaranya sistem penyimpanan dan penemuan kembali yang efektif dan efisien; terciptanya kontrol yang tepat untuk menjamin pemindahan arsip dari tempat yang mahal ke tempat yang lebih murah; pengamanan seluruh arsip organisasi baik secara fisik maupun informasinya dari faktor penyebab kerusakan atau kehilangan arsip baik oleh bencana alam maupun oleh manusia.
Pengelolaan arsip inaktif memiliki keterkaitan terhadap fungsi pada tahapan penggunaan, pemeliharaan dan penyusutan. Pengelolaan arsip untuk menyediakan bahan referensi (reference), bahan pengambilan keputusan (decision making), dan bahan bukti hukum (legal requirement) terkait dengan tahapan penggunaan. Pemindahan arsip (transfer) merupakan prosedur awal dikelolanya arsip inaktif yang berasal dari unit kerja pencipta dan juga pencarian (retrieve) dalam rangka layanan arsip yang diperlukan kembali oleh unit kerja, keduanya terkait pada tahapan pemeliharaan. Selanjutnya Penyimpanan arsip inaktif (inactive storage), pemusnahan (discard/destroy) dalam pengelolaan arsip inaktif terkait dengan tahapan penyusutan.
Ruang lingkup manajemen arsip inaktif dapat mencakup kegiatan sebagai berikut: penentuan fasilitas penyimpanan arsip inaktif, penentuan lay out ruang Pusat Arsip (inaktif), pemindahan arsip inaktif dari unit kerja ke Pusat Arsip, pembenahan arsip inaktif yang tidak teratur (kacau), penataan dan penyimpanan arsip inaktif, pemusnahan arsip, pemeliharaan arsip inaktif dan pelayanan arsip inaktif.
Konsep Dasar Pusat Arsip (Records Center)
Pusat arsip adalah suatu gedung dan/atau fasilitas yang dirancang dan dibangun secara khusus untuk menyimpan dan memberikan layanan arsip inaktif bagi kepentingan manajemen instansi atau perusahaan sehingga dapat menyediakan arsip sewaktu-waktu diperlukan dengan cara cepat, tepat dan biaya yang murah.
Tipe pusat arsip dibedakan menjadi tiga, yaitu Pusat Arsip Minimal, Pusat Arsip dengan pengendalian inventaris standar, dan Pusat Arsip layanan referensi penuh. Perbedaan ketiga tipe pusat arsip ini lebih menekankan pada tingkatan kondisi penyimpanan dan layanan arsip dari yang paling sederhana hingga tingkatan yang lebih lengkap dan modern dengan memperlihatkan adanya sistem dan fasilitas penyimpanan dan layanan yang didukung penggunaan teknologi informasi.
Jenis Pusat arsip yang dikelola sendiri adalah apabila suatu instansi atau perusahaan membuat pusat arsip baik memanfaatkan tempat (ruangan) yang tersedia di lingkungan kantor maupun membangun secara terpisah di luar kantor untuk menyimpan arsip inaktifnya. Sedangkan pusat arsip yang dikelola jasa komersial adalah apabila suatu instansi atau perusahaan menyimpan arsip inaktifnya di suatu perusahaan yang memiliki gedung dan/atau fasilitas penyimpanan, pengamanan dan layanan arsip inaktif. Perusahaan terakhir disebut adalah menyelenggarakan Pusat Arsip Komersial.
Gedung dan Perlengkapan Penyimpanan
Untuk membangun gedung sebagai fasilitas atau tempat penyimpanan dan pelayanan arsip inaktif apakah di lingkungan kantor (on site storage) atau di luar lingkungan kantor (off site storage) perlu direncanakan dan dirancang secara matang sehingga gedung penyimpanan arsip memenuhi standar-standar tertentu agar tercapai efisiensi dan efektifitas pusat arsip.
Lokasi Gedung Records Center yang akan dibangun harus mudah terjangkau baik dari sisi lancarnya komunikasi seperti jaringan telepon, internet, facsimile maupun dari sisi transportasi. Keterjangkauan atau mudahnya mengakses arsip dari sisi teknologi informasi maupun transportasi akan sangat mendukung tercapainya efektifitas dan efisiensi pusat arsip.
Standar lokasi gedung penyimpanan arsip inaktif memerlukan persyaratan sebagai berikut: lokasi gedung penyimpanan arsip berada di daerah yang jauh dari segala sesuatu yang dapat membahayakan atau mengganggu keamanan dan fisik dan informasi arsip; lokasi gedung penyimpanan arsip inaktif dapat berada di lingkungan kantor atau di luar lingkungan kantor; gedung penyimpanan arsip inaktif di luar lingkungan kantor perlu memperhatikan ketentuan:
Lokasi gedung penyimpanan arsip harus lebih murah dari pada daerah perkantoran.
1. Hindari daerah/lingkungan yang memiliki kandungan polusi tinggi.
2. Hindari daerah atau lokasi bekas hutan dan perkebunan.
3. Hindari daerah atau lokasi yang rawan kebakaran.
4. Hindari daerah atau lokasi yang rawan banjir.
5. Hindari daerah atau lokasi yang berdekatan dengan keramaian / pemukiman penduduk atau pabrik.
Pembangunan gedung yang mengacu pada standar yang ada juga harus didukung ketersediaan sarana atau perlengkapan yang akan digunakan untuk menyimpan arsip inaktif. Perlengkapan penyimpanan arsip inaktif yang sering dan umum digunakan adalah rak arsip baik rak mobile maupun rak static, dan bok arsip dengan berbagai standar dan ukuran sesuai kebutuhan media arsipnya
sumber : FISIP - ASIP4319 Manajemen Arsip Inaktif
http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?option=com_content&view=article&id=46:asip-4319-manajemen-arsip-inaktif&catid=29:fisip&Itemid=74
Arsip Elektronik
Selasa, 12 April 2011
Rabu, 06 April 2011
Arsip Elektronik
ARSIP ELEKTRONIK
Manfaat
1.
arsip atau dokumen tanpa meninggalkan meja kerja.
2.
berdasarkan prosedur yang telah dikembangkan akan
menghemat tenaga, waktu dan biaya.
3.
berdasarkan kata kunci maupun nama dan menemukannya dalam bentuk
text
4.
hanya akan melihat di layar monitor atau mencetaknya
tanpa dapat mengubahnya. Kita dapat mencarinya
bedasarkan kata atau nama file jika tanpa sengaja
dipindahkan. Tentunya ada prosedur unutk membackup ke
dalam media lain, misalnya CD atau
Cepat ditemukan dan memungkinkan pemanfaatanPengindeksan yang fleksibel dan mudah dimodifikasiPencarian secara full-text, dengan mencari filefulldokumen.Kecil kemungkinan file akan hilang, hal ini karena kitaexternal hard disk. 5.
berkapasitas 700 MB akan mampu menyimpan dokumen dalam bentuk teks
sebanyak ± 7000 lembar (1 lembar setera dengan 100 KB dalam format PDF)
atau ±700 foto (1 foto setara dengan 1 Mb dalam format JPEG).
6.
buram karena usia dapat diminimalisir karena tersimpan secara digital. Juga
berisiko akan berpindahnya dokumen ke folder yang tidak semestinya tau
bahkan hilang sekalipun akan aman karena disimpan secara digital.
7.
dengan kolega maupun klien akan mudah dilakukan memalui
LAN bahkan internet.
8.
jelas dicantumkanpada buku pedoman pengarsipan secara
elektronis, maka orang yang tidak mempunyai otorisasi relatif
sulit untuk mengaksesnya.
9.
media penyimapanan yang compatible. Bandingkan dengan men-recovery
dokumen kertas yang sebagian terbakar atau terkena musibah banjir ataupun
pencurian, pem
Menghemat tempat, dengan kemampuan 1 CD-RWMengarsip secara digital, sehingga risiko rusaknya dokumen kertas atauBerbagi arsip secara mudah, kerena berbagi dokumenMeningkatkan keamanan, karena mekanise kontrol secaraMudah dalam melakukan recovery data, dengan memback-up data ke dalamback-upan akan sulit dilakukan lagi. Kelemahan
1. Adanya peluang untuk memanipulasi file (menciptakan, menyimpan,
memodifikasi, atau menghapus) dalam segala cara;
2. Kesulitan untuk berbagai file karena format file maupun ketersedian jaringan
maupun akses untuk berbagi file dengan yang lain;
3. Kemungkinan rusaknya file setiap saat tanpa adanya indikasi terlebih dahulu,
misalnya server terserang oleh virus atau terhapusnya data secara permanen
kerena tidak sengaja.
posted by : tirman.files.wordpress.com/2010/05/pengertian-arsip-elektronik.pdf
at 4:43 pm
Arsip elektronik merupakan informasi yang terkandung dalam
file dan media elektronik, yang dibuat, diterima, atau dikelola
oleh organisasi maupun perorangan dan menyimpannya
sebagai bukti kegiatan.
Langganan:
Postingan (Atom)